Bencana gempa dan tsunami di Jepang memberi hikmah dan pelajaran bagi kita yang juga tinggal di daerah rawan bencana. Bangsa Jepang telah menunjukkan pada dunia bagaimana mereka menghadapi cobaan Tuhan mulai pra-bencana, menghadapi dan pasca-bencana dengan semangat pantang putus asa-nya atau dikenal juga dengan motto “Gambaru” dan “Gambatte”.
Cetak biru infrastruktur di Jepang memang didisain untuk menghadapi gempa dan tsunami mengingat letak geografisnya. Pelatihan-pelatihan menghadapi gempa sering digelar di berbagai sekolah dan kantor. Bergoyang-goyang di dalam kamar hotel kerap saya rasakan dan mereka tenang-tenang saja sebelum ada pengumuman atau sirine tanda bahaya dibunyikan. Tapi cobaan Tuhan kali ini sangatlah berkuasa dahsyatnya! Manusia memang hanya bisa berupaya.
Mengikuti perkembangan penanganan pasca bencana lewat koran dan internet juga membuat kita berdecak kagum, semua berlangsung rapi walaupun banyak hal yang menyedihkan. Ada jalan ambles yang mulus lagi dalam waktu 6 hari, Nenek yang terkurung reruntuhan selama 9 hari, aksi heroik tim Fukushima 50 dalam memperbaiki reaktor nuklir yang bocor. Pemerintah yang sekuat tenaga melindungi rakyat, dan sebaliknya rakyat yang tabah menghadapi bencana. Masih banyak cerita mengesankan di pengungsian. Saya belum pernah membaca pemerintah Jepang mengumumkan secara resmi bahwa mereka membutuhkan bantuan negara lain. Yang saya baca disurat kabar malah ucapan resmi pernyataan terimakasih dutabesar Jepang di Indonesia, luar biasa.
Menurut saya dari semua hal yang bisa diambil sebagai pelajaran adalah budaya mereka yang patut kita tiru. Budaya malu untuk korupsi, budaya rendah hati, respek pemerintah kepada rakyat pemilik negri, semangat, daya juang dan nasionalisme rakyat membuat kita harus bercermin diri. Seyogyanya semua pihak berkaca pada kejadian ini, semua hal dan tata kelola penanganan bencana yang menyangkut rencana, strategi, kebijakan, mitigasi dan solusi penanganan bencana mulai dipikirkan kembali buat menghadapi bencana mendatang.
No comments:
Post a Comment