Wednesday, July 25, 2012
Wednesday, July 04, 2012
Kenapa Pesawat Makin Sering Delay Akhir-akhir Ini?
Monday, June 11, 2012
Beribadah Di Negeri Orang
Saat berada di Negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim seringkali saya susah mencari tempat untuk melakukan sholat. Kalau sudah kepepet waktu ya sedapatnya aja, kadang di pojok taman, lorong-lorong sepi atau di sembunyi dimana saja asal tidak terlihat oleh orang. Takut nanti dikira orang setress.
Pengalaman tak terlupakan adalah saat mencari tempat buat sholat disekitar stasiun kereta api Narita, Tokyo. Karena gak nemu tempat yang sepi tidak terlihat orang saya masuk ke bilik foto box depan peron stasiun. Begitu masuk menutup tirai ancang-ancang mau sholat, mesin foto otomatis itu ngoceh tiada henti dalam bahasa Jepang tentunya. Karena berisik dan takut ditanyain satpam akhirnya saya keluar dengan buru-buru...
Rupanya pendapat saya tidak berlaku oleh Omar, salah seorang teman yang tinggal di Hongkong. Di salah satu terminal subway di Prince Edward. Setelah ambil wudlu di kamar kecil, mencari tempat yang sekiranya tidak mengganggu lalu lalang orang, melihat arah kiblat dari gadgetnya lalu Omar mengeluarkan sajadah yang ternyata selalu dibawa-bawa kemanapun dia pergi. Dengan khusyuk melaksanakan kewajiban sholat dhuhur. Saya mengamati sambil mengambil gambarnya.
Menurut Omar, apa yang dilakukan adalah karena niat menunaikan shalat aja, tidak ada niat lain selain itu. Tidak perlu malu dilihat orang lain yang mungkin akan menganggap hal aneh atau gila. Pada kenyataannya saya perhatikan memang orang yang melihatnya hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan aktifitasnya, tidak mencurigai atau menanyakan pada kami. Selama tidak mengganggu orang, kenapa harus malu.
Hal yang kedua menurut Omar, apa yang telah dilakukan ini mungkin bisa juga dipandang sebagai aktifitas dakwah dan syiar agama. Wahhh… dapat pelajaran nih dari teman di rantau.
Thanks Bro!
Friday, May 11, 2012
Cerita Duka
Dua hari yang kelabu buat saya, shock juga mendengar musibah beruntun. Yang pertama adalah tragedi demonstrasi terbang Sukhoi Super Jet 100 hari Rabu 9/5/12 yang puing-puingnya baru ketemu hari Kamis, dimana ada dua orang yang saya kenal ikut dalam penerbangan, Capt Aan Husdiana Wiganda mantan manager operasi di perusahaan saya sebelumnya dan Maysarah salah seorang kolega satu perusahaan. Keduanya memang bukan orang-orang yang dekat tapi tetap merasa kehilangan.
Musibah yang kedua adalah adik bungsu dari Ibu mertua (om ipar) kecelakaan lalulintas di Jawa Timur, saat ini masih dalam kondisi koma. Padahal saya sudah menyiapkan rencana untuk mengajaknya tinggal dirumah kami setelah beliau selesai mengurus pensiun dini dari instansinya.
Kehendak manusia memang tidaklah sedahsyat ketentuan Tuhan. Apa yang telah digariskan oleh-Nya sekiranya harus kita renungkan. Semoga Allah memberi yang terbaik buat Om Sugeng dan selamat jalan teman-teman, mudah-mudahan disediakan tempat terbaik oleh Allah, amin…
Friday, April 06, 2012
Makna Lagu "Cublek-cublek Suweng"
Friday, March 23, 2012
Asik Bisa Nyepi di Bali
Jam 5:37 pagi di Sanur, Bali lagi seru nonton Laliga Spanyol tiba-tiba semua siaran TV kabel dan TV lokal mati semua, kecuali siaran TV dari satelit, lupa harusnya bawa antena sendiri waktu berangkat kemari. Rupanya kalau hari nyepi semua instalasi publik harus dimatikan, tak terkecuali fasilitas hotel dan bandara internasional Ngurah Rai yang biasanya buka 24 jam. Ditutup buat semua penerbangan.
Semua turis bisa merasakan sensasi unik dan suasana magis diseluruh antero pulau. Ritual yang hanya ada satu-satunya didunia. Semua kegiatan berhenti mulai dari jam 6:00 pagi sampai jam 6:00 pagi keesokan hari. Beginilah cara umat Hindu mengawali hari ditahun baru saka, perlambang dari kontemplasi perjalanan setahun kemarin, merenungi semua kekeliruan, memaafkan kemua kesalahan, mengekang hawa nafsu, menyucikan diri dengan berpuasa dan meditasi untuk memulai perjalanan masa kedepan yang tentunya masih banyak dipenuhi rintangan.
Harusnya kita bisa mencontoh umat Hindu dalam merayakan tahun baru bukan dengan pesta pora berlebihan dan kegembiraan yang gak jelas.
Dalam perayaan malam sebelum nyepi saya sempat larut dalam festival ogoh-ogoh di Semawang Sanur. Perempatan Semawang penuh dengan turis mancanegara yang ingin menyaksikan arak-arakan ogoh-ogoh simbol raksasa jahat yang pada akhirnya dibakar, dienyahkan dari lingkungan sekitar.
Yang saya salut adalah anak-anak muda Bali benar-benar berkomitmen dalam memegang teguh ajaran agama dan budaya Hindu. Walaupun mereka menggenggam iphone dan berdandan modis dalam kesehariannya tapi tetap mau latihan gamelan dan tari Bali.
Sore hari (22/03/12) menjelang hari Nyepi dua anak Bali bercengkerama didepan Ogoh-ogoh, Lokasi Semawang, Sanur, Denpasar.